SENYUMLAH!
Kalau senyumpun tak bisa, mungkin harus belajar pada Westerling.
Kata seorang penyanyi lawas dalam lirik lagunya, Westerlingpun tersenyum
Kau tahu Westerling ?
Ia Jenderal Belanda yang membunuhi banyak orang di kampungku.
Lebih 40.000 jiwa katanya.
Tapi, kalo ingin tahu banyak tentangnya, searching saja di Google.
Semakin hari Google semakin berguna saja. Apalagi bagi yang malas baca dan malas mikir. Andalan nomer satu: googling.
Tapi sudahlah,
Toh ini tentang senyum bukan tentang Google.
Senyum saja!
Senyummu paling orisinil kata seorang temanku. Kau mirip seorang aktor: si Fauzi Badillah, tambahnya lagi.
Nampaknya kali ini ia terlalu memuji. Mungkin.
Sebab, senyum Fauzi Badillah tak sebagus senyummu. Kamu tenang saja.
Tapi, kerennya Fauzi Badillah ia salah seorang artis pendukung gerakan Indonesia tanpa JIL loh!
That’s cool!
Kamu juga kan? Mana asyik negeri ini ada JIL.
Aku heran saja sama orang-orang JIL itu,
Otaknya melesap kemana yah?
Eh, kok malah bahas JIL yang menyebalkan itu?
Baik, kita balik ke senyum!
Atau si teman itu jatuh cinta padamu. Tapi, dia kan lelaki, kamu lelaki.
Apa iya, lelaki suka lelaki?
Hmm…. kita sedang tak bicara cinta sejenis. Dan, aku sedang malas membahas cinta yang ‘sakit’ itu.
Fine, mari kita serius!
Barangkali, suatu masa nanti saya bisa betah melihat senyummu.
Itu jika kau ditakdirkan menggenapkan dienku. Bukan, karena senyumu seperti senyum Monalisa.
Aku tak suka Monalisa. Sebab, aku seorang wanita, sama seperti Monalisa.
Rumus saling suka sederhana kok: beda kelamin, sama agama. Jangan dibalik!
Sudahlah, senyum saja!
Itu sudah cukup.
Tak muluk kan..?
Yah, dengan senyummu, kau lebih indah dari siapapun di planet ini.
No comments:
Post a Comment