Saturday, May 7, 2016

Pemuda Dan Realita

http://sbi-yosh.blogspot.co.id/

SBI_News.com
“Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku” demikian perkataan Nabi yusuf.as yang terdapat dalam surah yusuf ayat 33.

Wahai para pemuda. Sudah barang tentu kita pada mendengar, bahkan juga menghapal cerita dari seorang pemuda yang bernama Yusuf as. Yakni ketika ia digoda oleh permaisuri tuannya/ imroatul aziz zulaikha untuk berbuat zina. Hingga yusuf berkata penjara lebih aku sukai dari pada memenuhi ajakan mereka kepadaku.

Dan juga tak kalah menarik yakni dari cerita seorang pemuda yang bernama Abu Bakar Al Misky. Yang merupakan seorang penjual kain keliling kota pada waktu itu. Ia mampu menahan kesucian dirinya dari godaan si wanita kaya untuk berbuat zina, walaupun ia mengambil suatu keputusan sendiri untuk melumuri tubuhnya dengan kotorannya. Itu semua dia lakukan hanya untuk menjaga kemulian dan tanggungjawabnya di hadapan Allah.swt.

Berangkat dari sini. Kita sejenak melihat kondisi dan realita para pemuda saat ini yang hidup berbalik seratus delapan puluh derajat. Hal-hal yang dilarang oleh Allah sudah menjadi hal yang biasa dan lumrah. Disaat yang sama juga, bila ada pemuda yang mengasingkan dirinya dari hal-hal seperti itu maka mereka akan mengatakan kampungan, tidak gaul, kolot dan sebagainya. Dan para pemuda Jangankan digoda, tidak di goda saja pasti ia akan terpengaruh turut merasakan suatu kesenangan sesaat yang malah hal itu sangat jelas menodai kesuciaannya sendiri dihadapan Allah.swt.

Mengapa hal-hal seperti ini bisa terjadi? Mengapa para pemuda saat ini lebih tertarik menghabiskan waktunya di tempat-tempat hiburan daripada sibuk beribadah kepada Allah swt di masjid. Mengapa pola pikir generasi muda sudah lupa dengan agama dan nilai-nilai kebaikan yang ada. Mengapa tawuran antar pelajar sering terjadi, narkoba, pencopetan dan geng-geng motor yang sudah banyak meresahkan masyarakat.

Ini problem yang sudah sekian lama terpendam begitu saja. Tidak ada tindakkan kongkrit yang diambil dari para pemimpin untuk bagaimana membawa para pemuda ini kejalan yang benar. Membawa para pemuda keluar dari pola pikir weternisasi dan liberalisasi yang jelas sangat fatal dan menyesatkan nya. Pemimin harus berusaha untuk menghantarkan mereka untuk mengenal diri mereka, bahkan sampai pada taraf mengenal Allah swt. Dan juga adanya suatu sangsi yang tegas sebagai control agar kesadaran akan tugas dan kewajibannya itu dapat ia pahami betul. Jika demikan yang menjadi prioritas dan fokus untuk mengurus generasi ini maka bisa ada jaminan . Serta hal-hal seperti diatas dapat berkurang dan bahkan tidak ada.

Mengapa? Sebab mereka para pemuda sudah terikat dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku dan tidak lagi ada waktu nya tebuang-buang untuk memikirkan dan meresahkan orang lain, hidupnya sudah di setting sedemikian rupa. Baik itu di bentuk dengan melalui wadah pendidkan, pergaulan, suri tauladan dari kehidupan di dalam lingkungan masyarakat maupun kegiatan-kegiatan keremajaan yang mendatangkan manfaat khalayak, intinya mereka bisa berkecimbrung dengan budaya ilmu agar dapat menyalurkankan ide-ide mereka dan dapat berpikir kreatif demi kemajuan nama baik bangsa dan negara ini. Dan ini harus betul-betul di urus sampai pada tahap finish dan sesuai dengan kemauan agama maupun masyarakat umumnya



Dan juga para pemerintahan perlu untuk lebih mementingkan pendidikan dari pada hal-hal yang lain . sehingga ada yang bisa di pertanggung jawabkan di hadapan Allah swt. Pemerintah harus bisa mengenal fungsi peranannya yang lebih penting dan mendesak untuk bisa di rampungkan yakni adalah masalah menuntun ummat( Q.s Al Anbiya:73) itu. Dan ini sangat urgent. Bila perlu dana-dana lebih banyak di salurkan kepada pendidkan daripada hal-hal yang lain. Dan juga menghindari hal yang tidak kita inginkan yakni dengan dana itu berakhir hanya untuk di korupsi guna menghidupi diri sendiri dan golongan tertentu

Kita harus mengakui yang menjadi contoh nyata dari perilaku menyimpang yakni Berdasarkan data terbaru dari berbagai Media belakangan ini. Di Depok, Jawa Barat, sebanyak 5. 791 pria telah terjangkit dengan penyakit homoseksual. Sedang di Bogor, 2.672 pria mengidap penyakit homoseks. Bukankah hal itu sangat menjijikkan bukan?

Dan sejauh ini pemerintah belum ada langkah untuk membuat aturan undang-undang yang melarang perilaku homoseksual ini. Padahal hal ini jelas-jelas penyimpangan dari fitrah dan di dalam agama islam sendiri sangat tegas dilarangnya perbuatan ini yang merupakan perbuatan kaum Nabi Luth yang di azab oleh Allah swt.

Dan jika pemerintah tidak bertindak melakukakan pembenahan dan aturan yang tegas maka penyakit ini akan merusak dan menjangkiti para pemuda kedepannya. Dan jika para pemuda sudah rusak moral dan perilakunya maka nasib suatu negara akan menuju kepada ambang kebinasaan. Bukankah para pemuda adalah pengemban risalah islamiyah yang di pundakkannya islam ini di bebankan kepadanya sebagai bentuk Rahmatanlilalamiin kedepan nantinya.

Untuk itu marilah kita mengeluarkan segala potensi dan kemampuan kita untuk mendidik para pemuda ini dengan baik. Baik itu melalui pendidikan formal ataupun pendidikan berbasis non formal dengan menanamkan nilai-nilai ke Tauhidan yang benar tentunya. Jika demikian sudah barang tentu akan ada saja generasi-generasi yang tangguh, generasi-generasi yang di harapankan untuk membawa dan memperjuangkan kebenaran islam ini secara kaffah. Generasi yang seperti para sahabat-sahabat dahulu yang gigih berani mengemban amanah keislaman ini walau di usianya yang masih sangat muda.

Tinggal bagaimana pemerintah hanya mendukung proyek-proyek keagamaan ini yang justru menyelamatkan generasi dari peradaban jahiliyah dan demi ketentraman bangsa dan negara ini dari tantangan-tantangan zaman yang sangat dahsyat

Ayo selamatkan generasi muda kita dengan hidup berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Hadits.
wallahua’lam.

No comments:

Post a Comment